Thursday, June 7, 2007

KEKUATAN YANG DIJANJIKAN






Allah menambahkan semangat kepada yang tiada berdaya ( Yesaya 40 : 29 )



Pada usia 6 tahun, Jonas Sorrentino sangat terluka saat orang tuanya bercerai. Akibatnya, ia menyimpan kepahitan dan kemarahan hebat. Puji Tuhan, pada usia 15 tahun Jonas mengenal kasih Allah baginya dan menjadi orang percaya.




Jonah, yang juga penyanyi KJ-25, mengaku terbiasa menjadi korban lingkungan. Saat diwawancara Christianity Today, ia menjelaskan pemulihannya, " Anda harus mengakui kondisi buruk Anda."




Ia menambahkan, " Anda juga harus sampai ke titik dimana Anda akan berkata, " Aku tak mau tinggal di masa lalu ... dalam kemarahan, kepahitan, atau luka batin. Aku mau berjalan maju karena Allah akan memberiku kekuatan." Allah menolongnya untuk mengampuni orang tuanya.



Ia pun menulis lirik lagu ini untuk menguatkan orang lain :


Kau akan selalu menemukan kekuatan dalam Kristus,


Allah memiliki rencana dalam setiap sisi hidupmu


Mungkin ini sulit dipahami saat engkau susah


namun kemana pun kau melangkah,


Dia hadir dengan lengan terbuka lebar.



Kita mungkin bertanya-tanya bagaimana kita dapat hidup bersama masa lalu yang menyakitkan. Allah dapat mengenyahkan kepedihan kita seketika dan selamanya, jika Dia menghendaki. namun, Dia kerap memulihkan kita secara perlahan hingga bekas luka itu tidak ada. Dia menggendong kita dan dengan hati-hati menuntun kita seperti gembala yang mengurus kawanannya ( Yesaya 40 : 11 ).




Mungkin kita tak dipulihkan seutuhnya dalam hidup sekarang ini, tetapi kita dapat mengandalkan janji Allah. Dia memberi " kekuatan kepada yang lemah" dan menambahkan semangat mereka ( ayat 29 )




Mereka yang menanti-nantikan Tuhan semangatnya akan diperbarui

~~~~ Renungan Harian, Kamis, 12 Oktober 2006 ~~~~

Tuesday, June 5, 2007

SEMENTARA....


Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan ( 1 Petrus 1 : 6)
Segala sesuatu yang kita selesaikan dalam kehidupan ini membutuhkan komitmen kuat untuk jangka waktu yang pendek, tetapi hasilnya bernilai seumur hidup.
Renungkan, misalnya, orang-orang yang telah meraih gelar doktor dalam bidangnya. Orang-orang yang rajin itu mengabaikan tujuan-tujuan lain dan mengabaikan waktu, uang, kecakapan, dan kerja kerasnya selama jangka waktu tertentu agar dapat menekuni sesuatu yang untuk 50 tahun ke depan masih akan menempel pada nama-nama mereka. Usaha tekun yang sementara itu menghasilkan penghargaan seumur hidup.
Dalam surat Petrus yang pertama, sang rasul menggambarkan bagaimana suatu masa yang berat memberikan hasil yang baik. Dalam hal ini, Petrus tidak hanya berbicara tentang pendidikan formal, walaupun kita bisa menyebutnya sebagai sekolah dengan latihan yang berat. Ia telah menulis tentang masa-masa berat yang kita alami, yang tidak kita minta. Petrus menunjukkan bahwa itu semua dapat memberi manfaat abadi. Kita bersukacita selama mengalami pencobaan, bukan karena pencobaan itu sendiri, melainkan karena kemuliaan dan penghargaan abadi yang akan dinikmati.
Masa berat dapat mendatangkan penderitaan dan kesedihan. Selain itu, masa-masa tersebut tampaknya tidak menjanjikan berita baik sedikitpun. Akan tetapi, Petrus meminta kita untuk "bergembira" selama menjalani masa-masa itu ( 1 :6-7). Ia menginginkan kita untuk melihat ke depan pada kebahagiaan abadi yang dijanjikan, yaitu sukacita yang akan membantu kita memahami masa-masa berat yang harus berlangsung sementara waktu .
KITA DAPAT MENANGGUNG BERBAGAI COBAAN HIDUP INI DEMI SUKACITA DIDUP YANG AKAN DATANG.


~~~~~ Renungan Harian, Senin, 23 Okt 2006~~~~~